Wong Cilik

Setelah dunia digemparkan dengan virus flu burung yang sangat mematikan dengan istilah kerennya H5N1, kini muncul lagi virus yang hampir serupa yaitu H1N1 Atau lebih familiar dengan istilah Flu babi. Influenza jenis ini disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang hidup dan berkembang biak di dalam tubuh babi.

Penularan virus ini dapat disebabkan dari kontak langsung dengan hewan babi yang terjangkiti virus tersebut. Babi yan telah terjangkiti virus tersebut bisa ditandai dengan :
- Babi tersebut lesu dan tidak bersemangat
- Nafsu makan berkurang. Kalaupun mau makan, akan dimuntahkan kembali.
- Kurang respek terhadap lingkungan.
Penularan flu babi dapat pula melalui kontak udara. Seperti dari manusia yang positif ke manusia yang lainnya. Virus pada flu babi sangat mudah bergerak (mobilitasnya sangat tinggi) jadi perlu [pengawasan yang sangat ekstra terhadap manusia yang positif atau pun pada babi itu sendiri.

Sedangkan manusia yang sudah positif terjangkit virus ini dapat ditandai dengan :
- Demam tinggi
- Disorientasi
- Kekakuan pada sendi
- Muntah muntah
- kehilangan kesadaran
- Dan berakhir pada kematian.

Sebagai tambahan informasi Babi dapat menampung beberapa virus flu dari manusia maupun burung, kemudian dalam jaringan babi virus influenza "diolah" dan kemudian memunculkan virus baru.
Wong Cilik

Sektor finansial kini terkena imbas dari merebaknya virus flu babi yang telah menewaskan lebih dari 100 jiwa di Meksiko. Indeks Dow Jones, dan Nasdaq ikutan melemah. Ini dikarenakan investor memberikan reaksi negatif terhadap flu babi yang kini ditingkatkan tingkat kerawanannya oleh WHO dari level 3 ke level 4.

Tak menutup kemungkinan pihak perusahaan penerbangan dan transportasi lainnya juga akan mengalami kerugian. Orang orang akan sedikit berpergian karena beberapa negara termasuk indonesia akan memperlakukan secara khusus warga negara asing yang baru saja tiba ke negara tujuan. Tampaknya dampak yang terjadi akibat virus flu babi ini tidak hanya berdampak pada segi kesehatan saja, tetapi sudah merebak ke sektor lainnya.

Selain itu sektor perdagangan juga mengalami nasib yang hampir serupa. Bahan makanan yang berasal dari negara yang terjangkit virus flu babi dilakukan pemeriksaan yang sangat ketat. Tidak ditutup kemungkinan adanya beberapa pihak yang menyelundupkan daging babi yang telah terjangkit virus ini. Dengan dalih daripada merugi banyak, lebih baik di selundupkan atau dimanipulasi di makanan lainnya. Pihak bea cukai Indonesia khususnya harus lebih hati hati dalam menerima bahan makanan dari beberapa negara yang sudah dipastikan terjangkit oleh virus berbahaya ini.

Wong Cilik

Semua orang sudah mengetahui bahwa daging babi banyak sekali mengandung  cacing pita. Bahkan baru baru ini ditemukan beberapa penyakit yang disebabkan oleh daging babi. Untungnya umat islam sudah diperingatkan dalam Al-Qur'an bawa segala macam yang berasal dari daging babi adalah haram hukumnya. Dalam Al-Qur'an Allah berfirman “Sesungguhnya Allah mengharamkan kepadamu bangkai, darah dan daging babi.” (Surah Al-Baqarah ayat 173). Dengan adanya dalil ini tidak ada alasan apapun bagi umat islam untuk mengkonsumsi daging babi.

Sepertinya firman Allah sudah terbukti sampai hari ini. Banyak sejumlah kalangan yang kehilangan nyawa setelah mengkonsumsi daging babi. Tepatnya di Negara meksiko dan beberapa negara di benua Amerika sana. Para pakar kesehatan menuturkan adanya penyakit flu babi yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat mematikan dan tidak ada obatnya. Virus yang hampir sejenis dengan virus flu burung ini penularannya dapat menyebar dengan cepat. Dapat melalui babi atau manusia yang sudah terjangkit virus yang diberi nama H1N1.

Pemerintah Indonesia harus sangat mengantisipasi jika virus flu babi ini sampai ke nusantara. Diantaranya pemerintah sudah melarang impor daging babi dari luar negeri dan perlakuan khusus terhadap warga negara asing yang masuk ke indonesia.

Selain virus H1N1 yang terdapat pada daging babi ditemuakan pula beberapa penyakit lain. Diantaranya:

• Anthrax
• Ascaris suum
• Botulism
• Brucella suis
• Cryptosporidiosis
• Entamoeba polecki
• Erysipelothrix shusiopathiae
• Flavobacterium group IIb-like bacteria
• Influenza
• Leptospirosis
• Pasteurella aerogenes
• Pasteurella multocida
• Pigbel
• Rabies
• Salmonella cholerae-suis
• Salmonellosis
• Sarcosporidiosis
• Scabies
• Streptococcus dysgalactiae (group L)
• Streptococcus milleri
• Streptococcus suis type 2 (group R)
• Swine vesicular disease
• Taenia solium
• Trichinella spiralis
• Yersinia enterocolitica
• Yersinia pseudotuberculosis
(Daniel S. Shapiro, M.D., Pengarah Clinical Microbiology Laboratories, Boston Medical Center, Massachusetts dan juga merupakan Penolong Profesor Perubatan di Pathology and Laboratory Medicine, Boston University School of Medicine, Massachusetts)

Kalau sudah tahu begini mengapa banyak sekali orang mengkonsumsi daging babi terutama di negara barat sana. padahal penemu penyakitnya berasal dari Massachutetts USA.