Wong Cilik

Kemarin tanggal 15 Desember 2008 harga BBM kembali turun dari harga Rp. 5.500,- ke Rp. 5.000,-. Apakah ini merupakan kabar baik atau kabar buruk?

Tidak bisa dipungkiri memang, BBM merupakan barang yang sangat dibutuhkan masyarakat pada saat ini. Entah sampai kapan BBM terus menjadi faktor penentu harga-harga sembako lainnya. Telinga rakyat sudah panas jika mendengar harga BBM akan naik lagi. Apalagi para pedagang sudah mulai menimbun stok dagangannya untuk dijual pada saat harga BBM benar-benar naik. Terlebih lagi ada demo disana sini untuk menuntut agar BBM tidak dinaikkan lagi. Tapi sebaliknya jika harga BBM akan turun, Harga komoditas lainnya tidak akan ikut turun, termasuk ongkos angkutan kota (angkot). Padahal secara wajar jika harga BBM turun harga sembako lainnya juga ikut turun entah berapa persen. Tapi kenyataannya di lapangan seperti itu adanya.

Pemerintah dinilai terlambat untuk menurunkan harga. ketika harga minyak dunia turun drastis, berselang beberapa bulan kemudian pemerintah baru menurunkan harga secara resmi. Ini berarti mereka mengambil stok dengan harga baru (murah) dan dijual dengan harga baru (mahal). bisa dibayangkan berapa keuntungan yang diambil pemerintahnya perhari. Sebagai pembanding saja, pada saat pemerintah menurunkan harga bensin menjadi Rp. 5.500,- harga bensin di Amerika serikat Rp. 5.450,- (dengan kurs 5 Desember 2008 11.670 per dollar as) dan harga terendah di negara bagian Missouri yaitu Rp 4.800,- per liternya. Padahal seperti yang diketahui banyak pihak bahwa di AS subsidi untuk BBM sedikit sekali bahkan bisa dikatakan tidak ada subsidi untuk BBM. Kenapa harga bensin di AS lebih murah daripada Indonesia yang notabene negara penghasil minyak?

Sudah menjadi rahasia umum bahwa BBM bisa dijadikan alat politik. Hal tersebut sudah terbukti di beberapa negara. Bahkan negara penghasil minyak terbesar di dunia yaitu Saudi Arabia menggunakan minyaknya seagai alat politik.

Sudah menjadi kewajiban bagi negara untuk menurunkan harga BBM lebih murah lagi. dan tentunya harus diseimbangkan pula dengan harga komoditas lainnya agar penurunan harga minyak ini dapat dirasakan bagi Wong cilik yang tidak mempunyai kendaraan pribadi.
Label: edit post
0 Responses

Posting Komentar